Papua,I'm in Love - Part 1

Papua,I'm in Love - Part 1

Dulu ketika mendengar tentang Papua, yg ada dipikiranq adalah daerah terpencil yg jauh dari peradaban, yang rumah2nya terbuat dari serabut2 kayu ato tanaman liar,yg orang2nya berpakaian dari dedaunan dan makanannya dr hewan buruan, serta ulat sagu srperti yang pernah aku lihat di tv. Dahulu tak pernah terbersit niatan atau cita2 untuk ke Papua. Bahkan meskipun hanya piknik sehari atau dua hari. Namun, karena suamiku sekarang tinggal di bumi cendrawasih itu,maka aq pun jg harus belajar untuk tinggal disana.

31 Juli 2016 aq melangsungkan pernikahan dengan seorang pemuda bernama Riza yang dulunya adalah teman kampusku. Kami dulu sering berdebat saat diskusi di kelas dan sering pula bertengkar karena hal2 sepele saat melakukan penelitian bersama, karena ia dulunya jg ketua tim penelitianku. Dan sekarang alhamdulillah ia telah menjadi suamiku.Dulu ia sangat egois dan mudah marah,jadi aq lah yg harus mengalah padanya. Tapi setelah menikah, dia yg selalu mengalah dan berubah jd begitu bijak menghadapi kegilaan dan kekonyolanku.Oh....aq jd merindukannya sekarang.^,^

Setelah menikah, aq tetap tinggal di Jawa karena aq masih bekerja dan harus menyelesaikan kuliahku di jawa. Suamiku langsung kembali ke Papua seminggu setelah kami menikah. Tau sendiri kan bgmn rasanya jauh dr suami apalagi bagi seorang pengantin baru. Namun aq jalani dengan santai. Dengan kegiatanku di tempat kerja dan di kampus aku pun bs menjalani masa2 jauh dr suami. Sampai pada akhirnya, pertengahan Oktober 2016 suami ada tugas di Jakarta. Senengnya bukan main rasanya, karena suami sebelum balik papua mampir pulang dulu.

Saat balik ke Jawa suami menawarkan untuk ikut k papua. Paling tidak biar aq ada pengalaman untuk k papua. Jadi harapan suami, nantinya agar aq berani klo mau pulang pergi jawa-papua sendiri. Setelah pikir2 dan mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya akupun stuju. Aq mulai mengambil data2 untuk tugas akhirku agar bisa aq kerjakan di papua dan mulai menyiapkan hal2 dan menuntaskan pekerjaanku sebelum aq resign.

Tanggal 30 Oktober 2016 jadwal keberangkatanku k papua. Aq dan suami berangkat diantar oleh satu kluarga. Bpk ibuk kakakku kakak iparku ponakan dan nenekku serta bulikku. Kita seperti hendak piknik saja.hahaha. maklum orang kampung, jd skalian ingin liat yang namanya pesawat dr dekat.hehe. dan ternyata dibandara kluarga suami jg dah disana untuk mengantar keberangkatan kami. Bapak dan ibuk mertua serta kakak dan adik dr suamiku. Oh....ini mengharukan sekali.

Jujur saja,ini pengalaman pertamaku untuk pergi naik besi terbang. Ah betapa gugupnya aq. Perjalanan k papua memakan waktu skitar 8jam di pesawat ditambah transit dibeberapa tempat. Saat itu waktu yg kami tempuh hingga sampai ke papua skitar 10 jam. Ini benar2 diluar dugaanku. Bayanganku naik pesawat tu enak nyaman dan bisa menikmati pemandangan yg luar biasa. Mulai dr cek in, membagasikan barang, pengecekan, sampai nunggu pesawat delay. Ternyata tak begitu menyenangkan. Semua orang berdesakan, terburu2 dan semrawut. Itu penilaianku pertama. Mungkin karna aq blm bgtu paham jd agak ribet juga mengingat dan menghafal alur ini. Saat pesawat yg akan aku tumpangi datang, kami pun bersiap2. Pertama memasukinya ada rasa takjub dan senang. Tp jg ada sdikit ketakutan. Tak selang beberapa lama kamipun terbang. Aq mimperhatikan arahan pramugari yg memberikan arahan saat berada di pesawat.setelah selesai, tak lama kmudian aq mulai bosan.karna suamiky mulai tertidur.mungkin karna kelelahan seharian sebelum berangkat ia habiskan waktu untuk membantu pekerjaan rumah dan main2 dengan ponakan.hingga ia tak bs istirahat.

Dari bandara Adi Sumarmo, satu jam kemudian kami mendarat di bandara Juanda Surabaya. Karena pesawat selanjutnya telah menunggu kami pun telah ditunggu petugas untuk pelaporan transit di bawah tangga pesawat tanpa harus masuk k bandara dan langsung diantar bus untuk naik pesawat berikutnya. Dari surabaya ke makasar kami terbang skitar 3 jam. Dan disini aq mulai merasakan mual. Ya. Aq adalah pemabok berat jika menaiki kendaraan. Mulai dari angkot, bis, perahu, dan ternyata pesawat pun jg sama. Rasa pusing mulai menjalar di kepala. Perutku rasanya seperti diaduk2. Keringat dingin mulai muncul disekujur tubuhku. Aq pegangi tangan suami dan kubisikkan perlahan bahwa aq mulai mabuk. Aq mulai lemas.suamiku berkali2 berusaha menenagkanku. Tp itu tak berhasil menghilangkan mabuk yang kualami. Aq menarik nafas dalam, berkali2 dan mencoba untuk tidur. Akhirnya sesekali aq bisa tertidur. Dan jam 12an malam waktu setempat aku sampai di Hadanuddin Makasar. Disini kami memiliki waktu sejenak untuk bisa menghirup udara bumi. Hahaha. Karena di dalam pesawat rasanya aq seperti terkurung dalam toples yang yang membuatku benar2 mual dan pusing.

Diruang tunggu bandara, aq bisa tidur cukup lama. rasa lemas dan kantuk yang kurasakan membuatku dapat memejamkan mataku dengan nyaman. Untung di pesawat suamiku dapat tidur cukup lama.jadi sekarang ia bisa terjaga menungguku tidur. Lumayanlah. Sekitar jam 2 pagi kami pesawat menuju ke Sentani Papua pun siap menampung para penumpang. Kami pun bersiap2 untuk memasuki pesawat. Didalam pesawat, diumumkan bahwa perjalanan dr makasar kr papua sekitar 3jam lebih. Duh....kepalaku langsung puyeng. 2 sampai 3 jam aja udah kyak berhari2. Apalagi 3 jam lebih. Ah....aq berharap semoga mabukku tak muncul lagi.

Selang beberapa waktu setelah terbang, aq mulai gelisah. Keringat dingin mulai muncul lagi.padahal udara dipesawat sangat dingin karena ber AC. rasa mual dan pusing pun mulai berdatangan menyapaku. Aq ambil camilan yang ku taruh di pouch seat depanku. Aq coba ngemil dan mmenghirup napas dalam2 berkali2 untuk mengurangi mual dan pusingku. Lumayan sedikit berkurang, tapi tak hilang sama sekali. Oh...Ya Robbii....ini benar2 sangat menyiksa. Kupandangi suamiku. Ia tertidur pulas sekali. Tak tega aku membangunkannya. Aq pun berusaha tidur. Dan....saat bangun aq melihat cahaya matahari dari jendela pesawat. Astaghfirullah. Aq tak tau jam berapa ini. Aq langsung bangunkan suamiku untuk shlt subuh. Kami pun bertayamum dan segera melaksanakan shlt subuh. Seketika itu mual dan pusingku hilang. Alhamdulillah. Dan tak lama setelah itu, kami pun mendarat di Papua. Aq sangat bersyukur dapat melewati perjalanan ini dengan selamat. Saat kuturun dari pesawat dan melihat ke sekeliling, ternyata Papua tak seburuk yang kukira. Bahkan sangat indah. Soo, gak nyesel deh sesekali trip ato berlibur ke papua.hehehe.

Komentar